Enak Naik Kapal, Gratis Dapat Makan

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Mudik gratis menggunakan kapal laut, membuat Mulyadi, warga Jakarta yang mudik ke Magelang, ketagihan. Tahun ini dia kembali menggunakan kapal laut untuk mudik. 

“Dari Jakarta sejak kemarin sore, ini alhamdulillah sudah mendarat. Enak naik kapal, selain gratis juga bisa bawa motor,” kata Mulyadi, yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat (31/5). 

Menurutnya, mudik gratis ini nyaman dan menyenangkan. Selama perjalanan 15 jam dari Jakarta, Mulyadi bersama ribuan pemudik mendapat fasilitas yang baik dari panitia. 

“Tempatnya nyaman, dapat makan juga dua kali. Menunya enak-enak, ada rendang, ayam, sayur dan lainnya,” terangnya. 

Hal senada disampaikan Herman Fajar (40), pemudik asal Sragen. Dia mengatakan, program mudik gratis sangat membantu, karena uang yang sedianya untuk transportasi, bisa digunakan untuk kebutuhan lain di kampung halaman. 

“Kalau mudik sendiri, saya bersama keluarga minimal butuh biaya transport Rp2 juta sekali berangkat. Alhamdulillah ini difasilitasi gratis, nanti arus balik ke Jakarta juga akan naik kapal ini lagi,” tukasnya. 

Kedatangan para pemudik via kapal laut disambut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hal itu membuat semangat para pemudik semakin meninggi. Dia senang dapat menyambut para pemudik gratis via kapal laut di pelabuhan itu. 

Semula, kedatangan Ganjar ke pelabuhan itu untuk mengecek kesiapan arus mudik Lebaran tahun ini. Namun saat dia tiba di lokasi, KM Dobonsolo yang mengangkut 1.982 pemudik dari Jakarta juga bersandar di pelabuhan. Langsung saja, Ganjar menuju ke dermaga kapal untuk menyambut kedatangan para penumpang. 

Kedatangan Ganjar yang tidak direncanakan itu membuat suasana pelabuhan menjadi riuh. Ribuan warga yang baru saja turun dari kapal, langsung berebut untuk bersalaman dan berselfie ria dengan mantan anggota DPR RI itu. “Arep balik ning ngendi (mau pulang ke mana),” tanya Ganjar. 

“Magelang Pak, Solo, Pak, saya Boyolali, Pak,” sahut para pemudik. 

Mereka berlari menghampiri Ganjar dan berebut salaman dan meminta berfoto bersama Ganjar. 

“Pak foto dulu, Pak, kangen sama Bapak. Lama ndak ketemu, Pak. Biasanya cuma lihat di Televisi,” kata seorang ibu-ibu dari atas tangga kapal dengan menjerit-jerit. 

Ganjar sabar melayani permintaan warga Jateng yang sehari-hari mengadu nasib di Jakarta itu. Sesekali, dia bercanda sehingga membuat suasana menjadi ger-geran. 

“Ayo, nek arep poto karo aku ya mudhun, masak jerit-jerit ning dhuwur kapal ngono (Ayo kalau mau foto sama saya ya turun, masa jerit-jerit dari atas kapal),” candanya. 

Ganjar mengatakan, program mudik gratis tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang sudah berjalan beberapa tahun lalu. Tujuannya, untuk mengangkut pemudik asal Jateng yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya pulang ke kampung halaman. 

“Saya senang, karena program ini disambut antusias masyarakat. Lihat saja wajah-wajah para pemudik yang semuanya bahagia. Maka kita dorong masyarakat agar menerapkan pola ini setiap tahunnya,” kata Ganjar. 

Program mudik gratis dengan kapal tersebut, lanjut dia, sangat baik. Sebab, para penumpang bisa diangkut bersama kendaraan masing-masing sehingga mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan di jalan. Apalagi, dari pelabuhan juga disediakan bus gratis yang mengangkut para pemudik ke daerah masing-masing. 

“Jadi, di bagian atas kapal untuk penumpang, dek bawah berisi sepeda motor. Ini relatif aman, membuat jalanan tidak macet dan mereka bisa nyaman dan senang di kapal selama 15 jam. Bisa nyanyi-nyanyi, bercengkrama dengan warga lain dan mendapat fasilitas makan,” papar gubernur. 

Ganjar berharap, program ini diterima masyarakat dengan baik. Pada arus balik Lebaran nanti, masyarakat diharap dapat memanfaatkan layanan mudik gratis via kapal laut. 

“Kalau animo masyarakat tinggi, nanti kami akan minta pemerintah pusat untuk menambah kapalnya,” tandasnya.(p/ab)